Wakil Rektor III UIN Alauddin Tegaskan Sikap Kampus Terkait Uang Palsu

alanbantik- Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat pada Senin 16 Desember 2024.
Dalam aksi tersebut, massa menyuarakan kritik terhadap berbagai isu yang mencuat, termasuk dugaan kasus peredaran uang palsu yang melibatkan oknum kampus serta kebijakan skorsing terhadap 31 mahasiswa.
Demonstrasi berlangsung dengan penuh semangat, disertai orasi-orasi dari perwakilan mahasiswa yang mendesak transparansi dan pertanggungjawaban dari pihak kampus. Beberapa pejabat rektorat turut menyaksikan jalannya aksi, termasuk Wakil Rektor III yang akhirnya memberikan tanggapan langsung atas tuntutan para demonstran.
Pada penyampaian orasi berlangsung, Wakil Rektor III mengajak 10 anggota aksi dan juga Sekertaris Jendral (Sekjen) Dewan Mahasiswa masuk ke dalam rektorat dengan maksud ingin menyampaikan terkait dengan isu-isu yang dibicarakan.
Pernyataan Wakil Rektor III
Wakil Rektor III, Muhammad Halifah Mustamin menegaskan bahwa terkait dengan isu pemalsuan uang, pihak kampus tidak memiliki keterlibatan dengan isu yang ramai dibicarakan.
“Terkait dengan isu yang viral dimana-mana itu tidak menjadi bagian kebijakan daripada pimpinan seluruh dinamika UIN Alauddin,” ucapnya pada Senin, 16 Desember 2024.
Beliau juga menyoroti mengenai dugaan keterlibatan oknum kampus dalam peredaran uang palsu. Menurutnya, pihak kampus menyerahkan sepenuhnya proses tersebut kepada pihak kepolisian.
“Ranah uang palsu kan sekarang sudah ditangani polisi, jadi kami pihak kampus yah menunggu bagaimana mekanisme yang ada di kepolisian berjalan. Kita tidak bisa mencampuri itu,” jelasnya.
Selanjutnya dalam pernyataannya terkait surat edaran, ia menegaskan bahwa posisinya tetap sesuai dengan keputusan sebelumnya. Begitu pula dengan keputusan skorsing mahasiswa, ia menegaskan bahwa tidak ada perubahan.
“Surat edaran sekarang tetap standingnya posisinya seperti itu,” ujar Halifah.
Tanggapan Sekretaris Jenderal
Sekretaris Jenderal UIN Alauddin Makassar, Rezki memberikan tanggapan bahwa meskipun ada pembelaan yang diajukan, bukti yang ada akan terungkap pada waktunya. Menurutnya, masalah yang terjadi di UIN Makassar patut dicurigai sebagai upaya untuk menutupi praktek ilegal.
“Walaupun mereka Beralibi seperti itu, fakta akan membuktikan. Sebab segala permasalahan di UIN Makassar kami duga atas pabrik uang palsu itu yang coba ditutupi,” ucap Rezki.
Penulis: Asmaul Husna dan Nurfadillah Zahr (Reporter Magang)
Editor: Tim Redaksi