Kolaborasi HMJ Jurnalistik dan Erasmus Huis, Satukan Budaya Lewat Seni Musik

alanbantik – Himpunan Mahasiswa Jurnalistik (HMJ) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar berkolaborasi dengan Erasmus Huis, Idea Project dalam penyelenggaraan konser indie rock. Kolaborasi ini sebagai upaya himpunan proaktif terhadap program pertukaran budaya lewat seni musik.
Acara digelar pada hari Rabu, 26 Februari 2025 pukul 19:30 WITA di Gedung Kesenian Sulawesi Selatan Societeit de Harmonie, Jl. Riburane No. 15, Pattunuang, Wajo, Makassar.
Pada spanduk promosi kegiatan, tertulis misi penyatuan berbagai perbedaan budaya, agama, dan etnis melalui medium kreatif sebagai upaya meningkatkan kesadaran kemanusiaan. HMJ Jurnalistik menilai kolaborasi ini merupakan momentum strategis untuk memperluas jaringan komunikasi dan memperkenalkan perspektif internasional kepada generasi muda Makassar.
Acara dibuka langsung oleh Direktur Erasmus Huis yang disambut hangat oleh para penonton. Tanpa menunggu lama, LOUPE Band segera dipersilakan untuk tampil. Suasana semakin hidup ketika LOUPE Band tampil dengan penuh energi, membuat penonton menikmati setiap momen penampilannya. Ketika LOUPE Band hendak mengakhiri penampilan, sorakan ‘One More’ menggema, menandakan keinginan para penonton untuk mendengar lagu mereka sekali lagi.
Tanggapan Ketua HMJ Jurnalistik
Rendy Pasolon, Ketua Umum HMJ Jurnalistik, menjelaskan bahwa keterlibatan HMJ dalam acara ini didasari oleh reputasi Erasmus Huis sebagai pusat kebudayaan Belanda yang sudah dikenal luas dan memiliki arus informasi menarik.
“Kegiatan ini diadakan di Makassar sejak 4 tahun terakhir dan kebetulan tahun ini ada jalur komunikasi kesana, tidak ada salahnya kalau kami pergunakan kesempatan itu,” jelas Rendy saat diwawancarai tim alanbantik Via WhatsApp pada 26 Februari 2024.
Rendy juga menekankan secara tidak langsung bahwa pengalaman yang diperoleh dari kolaborasi ini akan bermanfaat untuk pengembangan HMJ ke depannya. Ia menambahkan, melalui kegiatan ini mahasiswa dan masyarakat akan mendapatkan wawasan langsung tentang budaya luar serta membangun jaringan komunikasi yang dapat mendukung kemajuan organisasi dan penyebaran informasi yang berkualitas.
“Saya rasa ini baik untuk hmj kedepannya nanti, sekaligus kawan-kawan himpunan melihat ataupun merasakan tentang budaya luar, dan mendapatkan jalur komunikasi disini, sehingga harapannya dapan memberikan kemajuan HMJ Jurnalistik nantinya,” tambahnya.
Perspektif Internasional dari Erasmus Huis
Direktur Erasmus Huis, Nicolaas (Niek) de Regt, menjelaskan peran lembaganya dalam mendukung kegiatan budaya di Indonesia. Menurut Niek, Erasmus Huis merupakan lembaga yang berfungsi sebagai pusat pertemuan antara seniman dari Indonesia dan Belanda.
“Erasmus huis is culture institute of the Netherlands in Jakarta. What we do, we are a culture house, we were together with a lot of Indonesian artist and painting, music, we bring it people together and this here we have to 55 anniversary so this concert so supportive 55 anniversary festival in a Makassar (Erasmus Huis adalah institusi kebudayaan Belanda di Jakarta. Apa yang kami lakukan adalah menjadi rumah budaya; kami bekerja sama dengan banyak seniman Indonesia di bidang seni lukis dan musik untuk menyatukan masyarakat. Di sini, kami merayakan ulang tahun ke-55, sehingga konser ini mendukung festival ulang tahun ke-55 di Makassar),” ungkap Niek saat wawancara secara langsung oleh tim alabantik pada 26 Februari 2024.
Niek juga menyampaikan harapannya terkait penyelenggaraan konser tersebut. Ia menekankan pentingnya penampilan bersama antara seniman Indonesia dan Belanda serta kegiatan pertukaran melalui workshop dan sesi sharing. Secara tidak langsung, ia menyatakan bahwa pengalaman dan interaksi semacam ini akan membuka peluang kerjasama budaya yang lebih luas antara kedua negara.
“It’s wonderful and i think is good because its very important we also do performance with artist from Indonesia with performance from Netherlands together also exchange of student like we did at university with workshop, sharing session, and also connecting to new people Indonesian Belanda (Ini luar biasa dan saya pikir itu bagus karena sangat penting bahwa kami juga mengadakan pertunjukan dengan seniman dari Indonesia dan penampilan dari Belanda bersama-sama, serta pertukaran pelajar seperti yang kami lakukan di universitas dengan workshop, sesi berbagi, dan juga menjalin hubungan dengan orang-orang baru dari Indonesia dan Belanda),” jelasnya.
Menurut Niek, konser indie rock yang digelar di kota Makassar memberikan kesan dan pengalaman baru bagi LOUPE Band sebagai artis pendatang baru di Belanda.
“We traying to bring up coming artist, to already popular in Belanda or Europe to gifted new experience to come to Indonesia, to get inspiration in Indonesia and to make music for everyone… (Kami mencoba menghadirkan artis pendatang baru yang sudah populer di Belanda atau Eropa untuk memberikan pengalaman baru dengan datang ke Indonesia, mendapatkan inspirasi dari Indonesia, dan menciptakan musik untuk semua orang),” tambahnya.
Penulis: Rissa Siana Bakri (Reporter Magang)
Editor: Tim Redaksi