Seolah Dilupakan, Apa Kabar Beasiswa Hafizh Qur’an UIN Alauddin Makassar?
alanbantik – Masih ingatkah kalian dengan Program Beasiswa Hafizh Qur’an Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Pasalnya, Program Beasiswa tersebut telah mandek selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
Saat melakukan riset dengan mengunjungi website kampus yakni www.uin-alauddin.ac.id tim alanbantik menemukan bahwa Penerima Beasiswa Hafizh Qur’an terhenti di tahun 2019.
Tidak terasa 3 tahun telah berlalu dan seolah dilupakan begitu saja, Tim Alanbantik memutuskan untuk mengangkat isu tersebut, pasalnya tidak sedikit mahasiswa yang kurang mengetahui keberadaan Beasiswa Hafizh ini.
Hal ini berdasarkan pernyataan salah seorang mahasiswa Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang mengatakan, ia hanya pernah mendengar dan menerka-nerka karena kampus ini adalah kampus Islam jadi sudah pasti ada benefit bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan lebih yaitu menghafal Al-Qur’an.
“Kalau tau atau mungkin biasa ka dengar, kaya ini kan sekolah agama jadi mungkin pernah ka dengar kalau penghafal Al-Qur’an itu ada benefitnya, ada keuntungannya, entah kah itu UKT nya di potongkan atau mungkin itu lewat jalur masuknya atau bagaimana,” ungkap Sity Asrianti saat diwawancara pada Selasa, 27 September 2022.
Salah seorang Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Magfirah Rahmadani juga mengaku bahwa ia memang mengetahui adanya beasiswa ini dan pernah mendaftar, akan tetapi ia mendapatkan informasi mengenai beasiswa ini melalui teman-temannya di salah satu grup whatsapp “Dari teman² yg share infonya di grup,” katanya saat diwawancarai pada Sabtu, 1 Oktober 2022
Lanjut, Magfirah berharap beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa yang membutuhkan dan pihak beasiswa terus melatih dan mengembangkan hafalan para penerima beasiswa
“Harapan saya untuk beasiswa tahfidz agar memberikan beasiswa ini kepada para mahasiswa yg benar-benar membutuhkan dengan perjuangan hafalan alquran mereka, dan tolong kepada pihak yg menangani beasiswa ini agar terus melatih dan mengembangkan hafalan para penerima beasiswa ini agar kami para mahasiswa yg lainnya dapat termotivasi dari hafalan teman-teman yang penerima beasiswa ini,” harapnya.
Tanggapan Pengelola Beasiswa
Pengelola Beasiswa Hafizh Qur’an UIN Alauddin Makassar, Abdullah yang juga merupakan Wakil Dekan Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik menjelaskan bahwa, “ketika ada informasi dari Jakarta biasanya dari Kementerian Agama (Kemenag) turun ke rektor lalu Rektor ke Warek 3, Warek 3 menyampaikan ke Kabag Kemahasiswaan, Kabag Kemahasiswaan itulah yang menyampaikan ke fakultas. Setelah sampai di fakultas maka disampaikan ke jurusan. Itu yang biasanya, sekarang belum ada,” ujarnya
Lebih lanjut, Abdullah juga menjelaskan bahwa Beasiswa ini memang sempat dijalankan.
“Oh iya, kemarin itu yg tahfizh kalau tidak salah lebih 15 orang disini, 15 orang itu di Fakultas, tapi kebanyakan di Al-Qur’an dan Hadits dan itu karena tahun 2020 kena covid tidak keluar itu uang. Di 2021 ada pembukaan lagi penerimaan, penerimaan itu tidak kita ajukan yang baru karena itu nama yang dulu saja, tapi diajukan ulang yang 15 itu. Itulah yang katanya sudah cair 2021 kemarin. Ini yang 2020 maaf belum ada,” lanjutnya saat diwawancarai pada Jum’at 16 September 2022.
Tanggapan Wakil Rektor III
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Darussalam, saat ditanyai perihal terhentinya Program Beasiswa Hafizh ini mengaku tidak sempat memonitor tentang hal itu “Saya tidak sempat monitor juga tentang itu tapi nanti, justru untuk KIP (Kartu Indonesia Pintar) itu kita akan memang kasih tinggal di asrama 500 orang itu,” tuturnya saat ditemui tim alanbantik pada Sabtu, 17 September 2022.
Lebih lanjut, Darussalam juga mengungkapkan perihal perencana kapan akan diaktifkan kembali Program Beasiswa Hafizh ini, menunggu petunjuk dari Kementrian Agama (Kemenag). Dan untuk sementara memanfaatkan Program Beasiswa yang lain.
“Nanti kita tunggu petunjuknya kementerian, kalau kementerian langsung bilang sekarang ya sekarang, kalau kementerian bilang cukup, yang ada dulu. Sekarang kita juga luar biasa kita punya beasiswa itu KIP kuliah, GENBI, BASNAS kemudian santri berprestasi, kemudian ada yang kemarin itu lebih banyak lebih besar malah dari KEMENRISTEK, itu apa namanya dia datang ke saya dan daerah. Beasiswa daerah sudah luar biasa, Sinjai, Pangkep jadi semua itu maksud saya santri yang tadi anda sebut itu Hafiz itu sebaiknya kita masukkan ke situ artinya dengan kriteria karena dia hafal Quran karena sekarang Ushuluddin itu punya kerjasama dengan Gowa. Itu dia punya rumah tahfidz itu ditangani oleh Ushuluddin itu 170 masing-masing satu Desa satu tahfidz,” jelasnya.
Reporter magang : Sandi Pratama, Nur Zatil Hidayah