Menelisik Ketimpangan Dua Fasilitas Gedung Ramah Lansia FDK

alanbantik- Dua Gedung Ramah Lansia (RL) yang dibangun oleh Fakultas Dakwah dan
Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar sebagai salah satu fasilitas pembelajaran memiliki perbedaan yang signifikan. Gedung Ramah Lansia 2 masih belum memberi rasa nyaman dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pantauan tim alanbantik pada Rabu, 17 September 2025 keadaan Gedung RL 2 yang berada di lantai dasar gedung asrama putra Ma’had Ali tampak sangat memprihatinkan. Kebersihan belum terjaga secara maksimal, perabotan terlihat usang, bahkan beberapa kursi belajar bengkok. Papan tulis yang terpasang rendah menempel ke lantai memberi kesan tidak rapi.



Kemudian di hari yang sama tim alanbantik juga mengunjungi gedung RL 1 yang terletak di depan Masjid Nur Rasyid. Gedung tersebut terlihat nyaman, sejuk, dan bersih. Meja dosen, kursi, hingga papan tulis masih baru, ditambah dekorasi poster film karya mahasiswa menambah kesan eksklusif. Ruangan ini dilengkapi dengan AC yang membuat suasana belajar semakin kondusif.

Jika mengutip dari berita uin-alauddin.ac.id “Rektor UIN Alauddin Resmikan Gedung Ramah Lansia FDK” Gedung Ramah Lansia yang peresmiannya dihadiri langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar pada 19 September 2024 menjadi contoh baik bagi fakultas lain. Dalam kesempatan tersebut Dekan FDK, Abd Rasyid Masri menegaskan jika gedung ini akan memberi kenyamanan dalam proses belajar.
Keluhan Mahasiswa
Keluhan datang dari seorang mahasiswa Badan Penyuluhan Islam (BPI), Ahmad Dhani mengaku kurang nyaman belajar di RL 2. Ia turut membandingkan dengan RL 1 yang sangat nyaman.
“Panas, papan tulisnya rendah, dan AC tidak berfungsi dengan baik. Ditambah ada tiang besar di tengah ruangan yang sangat mengganggu proses pembelajaran. Jauh berbeda dengan RL1 yang bersih dan lengkap,” ungkapnya pada Senin, 29 September 2025.
Seorang mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Resky Maludya memberi penilaian terkait RL 1. Menurutnya, suasana di gedung RL 1 sangat mendukung kegiatan belajar.
“Ruangannya bersih, adem, kedap suara, sehingga lebih mudah konsentrasi. Itu sangat berpengaruh pada pembelajaran,” ujarnya pada Selasa, 25 September 2025.
Tanggapan Dosen yang Mengajar
Setelah dilakukan observasi, tim alanbantik juga mewawancarai dosen yang mengajar di Ruang Lansia 2 (RL 2). Mereka memberikan pandangan mengenai kondisi nyata di lapangan.
Salah satu dosen yang mengajar di RL 2, Harlan mengakui adanya perbedaan kualitas fasilitas antara RL1 dan RL2. Ia mengatakan jika fasilitas RL 2 masih kurang.
“Kalau membandingkan, RL2 memang tidak sebagus RL1. Awalnya ruangan ini kotor, belum ada AC, dan panas. Sekarang sudah lebih baik, tapi tetap saja fasilitasnya masih kurang,” jelasnya saat diwawancarai pada Selasa, 23 September 2025
Penjelasan Wakil Dekan II FDK
Tim alanbantik mewawancarai pihak pimpinan fakultas untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut terkait kendala fasilitas di Ruang Lansia 2.
Wakil Dekan II FDK, Rahmawati Haruna membenarkan bahwa memang terdapat sejumlah kendala teknis. Menurutnya, RL1 dan RL2 masih dalam tahap perbaikan.
“Sebenarnya, RL1 dan RL2 itu masih dalam tahap perbaikan. Pertama, ruangan itu memang baru disediakan dan kita berusaha memanfaatkannya. Kedua, karena masih ada keterbatasan anggaran, jadi belum bisa maksimal untuk dibenahi. Ketiga, kemarin juga masih ada upaya untuk mempercantik ruangan, tapi memang terbatas pendanaan,” ucapnya ketika ditemui oleh tim diruangannya pada Kamis, 25 September 2025.
Ia kembali menegaskan jika perbaikan terbatas pada anggaran. Ia mengaku akan terus mengupayakan hal tersebut dengan maksimal.
“Soal fasilitas, bukan berarti tidak prioritas, tapi kita masih terbatas secara anggaran. Kedepan tetap ada upaya untuk memaksimalkan,” tutupnya.
Penulis: Ryan Ramdani dan Sitti Annisa Ahmad (Reporter Magang)
Editor: Tim Redaksi
