Persaksian Sang Hampa
Demi kehampaan, aku bersaksi, ia berteriak lebih
keras daripada apa yang dilakukan mulut.
Menatap gelap lebih terang dari cahaya yang disaksikan mata
Mendengar sepi lebih berisik dari ramai yang ditangkap telinga
ketiadaan memelukku, kian erat.
Semakin erat, ia menusuk dan mengoyak
Menjelma doa menjadi bisik semu merusak otak
Menggelap nalar tuk setiap gumpalan rasa yang berontak
Bergerilyalah dalam benak
Demi kehampaan, ia menyusuri ruang-ruang sunyi
dalam diri yang tak bertepi.
Menyapa hangat walau berupa duri yang menari
Pedih… tapi raga terbiasa menikmati
Kekosongan jiwa terisi penuh oleh gelap
Menaklukan mata yang kian jauh terlelap
Hinggap, mengendap, lalu mendekap
Maukah kau bersahabat?
Wahai sang hampa, kau terpinggrikan oleh keramaian
Mari berteman….
Lalu tenggelam bersama.
Karya: Muh. Rangga Hastal