Gadis di Rantauan
Seorang gadis tertegun dijendela Usang.
Meratapi Rona hitam menikam rasa.
Langkahnya bagai diterjang topan.
Terbesit satu hal masanya pulang.
Lelah letih… merangkai kisah.
Badan berisi enggan dimaknai bahagia.
Tangisnya tertuju pada orang tua, sahabat, dan kekasih.
Perantauan bukan inginku.
Merantau pilihan demi secerca harapku.
Sepi yang menghujam sandiwara rasa.
Menghampiri hidup yang terbuang.
Bagai belati tajam menyayat kalbu.
Rasa Sakit kulalui seorang diri.
Panas udara, problema kota, mencekik silih berganti.
Tantangan bagai jurang curam kulalui.
Tak ada kasih sayang menyertai.
Demi sebongkah ilmu ku menanti.
Saat ini belum masanya, Ceritaku belum segudang.
Namun, jika suatu hal inginku.
Mengganti masanya pulang.
Bias sajak kutulis kisah rinduku.
Yang bercerita hironis catatan gelapku.
Nan dikenang pahit manis.
kisah gadis tangguh tanah rantauan.
Karya : Antik Puspita Sari