Kepada, Diriku Sendiri
Oleh : Putri Rahayu F
Mari kita berbicara soal fakta. Tentunya, kau sendiri tau, bertambahnya usia akan mempengaruhi bertambahnya apa yang akan kau fikirkan. Itu adalah kenyataan yang (mungkin) terburuk yang harus kau terima. Lalu, marilah kita melihat sekarang. Sudah berapa lama kau bersembunyi menutup diri? Sudah berapa banyak kesempatan yang sudah kau sia-sia kan? Berkali-kali kau berjanji tapi berkali-kali juga kau mengingkari.
Kau tak pernah merasa, nyonya. Atau mungkin saja terlalu bedebah? Sadarlah, tidak semua hal pantas kau bercandakan. Jangan meminta untuk selalu dimengerti. Kurasa, kau paham akan hukum alam kan?. Ayolah; terkadang, hidup memang membuatmu merasa tidak berarti. Tapi itu bukanlah alasan untuk berhenti.
Nyonya, kuberitahu kau satu hal; jangan sampai kau terlambat menyadari semuanya. Apa lagi yang sedang kau cari? Tak cukupkah bahagiamu selama ini? Kau tak perlu tunjukkan sedihmu, manusia tak perlu itu. Mereka hanya perlu tau kau sedang baik-baik saja. Sebab, tak banyak dari mereka yang bisa merangkulmu. Kau boleh lelah. Istirahatlah. Silahkan ambil jeda. Tapi bukan berhenti, melainkan nafas sebentar lalu melanjutkan perjalanan kembali.
Terakhir, di luar semua kebodohanmu, kukatakan; jangan lupa berterimakasih pada dirimu. Untuk semua keberanian yang telah kau perjuangan, juga untuk semua penerimaan yang melibatkan kekuranganmu. Berhentilah mengeluh. Jangan menguras energi yang berlebihan hanya untuk berputus asa. Kau bisa. Percayalah itu. Satu hal yang selalu kupinta dan akan terus ku inginkan darimu, kau harus selalu temukan alasan untuk bersyukur meski itu sulit. Bertahanlah sedikit lagi, jangan dulu patah; untuk orang-orang yang kau cintai.
Dari aku; sisimu yang lain.
Uuh kakak Pute
Astaga putee, syukak bangetka tulisanya, bahasa sederhana tapi ngena. ��
terimakasih ya❤
terimakasih energi positifnya❤