Implementasi MBKM UIN Alauddin Makassar Belum Merata
alanbantik- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) telah meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka sejak akhir tahun 2020 lalu. Terkait program baru tersebut, beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia mulai mempersiapkan bahkan beberapa diantaranya sudah menerapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Di Makassar sendiri tercatat tiga Universitas sudah memberlakukan program MBKM tersebut. Ketiga Universitas tersebut ialah Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Negeri Makassar (UNM). Namun bagaimana dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar?
Mengutip dari artikel alanbantik sebelumnya ‘Menanti Kampus Merdeka Jadi Kenyataan’, Wakil Rektor I bidang Akademik Pengembangan Lembaga, Prof Mardan menyatakan walau Rektor telah mengesahkan program bertajuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tersebut pada Agustus 2021 hingga resmi berlaku pada September 2021, namun kebijakan tersebut tetap akan dikembalikan kepada fakultas dan prodi masing-masing.
“Aturannya itu tergantung kesiapan prodi di fakultas-fakultas, jangan dipaksakan kalau belum siap. Takutnya nanti merusak mahasiswa, bayangkan kalau diberlakukan 2 kurikulum pada satu angkatan, mati mahasiswa kalau begitu, jadi harus ikutin kurikulum lama, kurikulum baru, akhirnya kacau mata kuliahnya,” kata Mardan.
Setengah tahun berlalu, tim alanbantik kembali melakukan observasi terkait pemberlakuan program MBKM di UIN. Namun dari hasil observasi yang dilakukan, terdapat beberapa perbedaan informasi MBKM yang ada di kampus peradaban tersebut.
Diantara banyaknya mahasiswa dari delapan fakultas yang berbeda, masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui keberadaan MBKM yaitu mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUFH), Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), terakhir Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK).
“Tidak pernah dengar (kampus merdeka di UINAM),” kata Akbar Ilyas, mahasiswa jurusan Akidah dan Filsafat Islam saat diwawancarai pada Rabu, 8 Juni 2022.
Sedangkan beberapa mahasiswa dari dua fakultas lainnya mengungkapkan telah menerapkan program MBKM di fakultasnya, yaitu Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
“Iya ada, dan memang sudah diterapkan di saintek,” ungkap Devi dari FST pada Rabu, 8 Juni 2022.
Implementasi Kampus Merdeka di Makassar
Tim Alanbantik menelusuri beberapa kampus yang tercatat telah menerapkan program Kampus Merdeka di Makassar dan berhasil mengunjungi dua diantara tiga kampus yang tercatat.
Diketahui Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar telah memberlakukan program MBKM sejak tahun 2019. Mais Ilsan selaku koordinator pelaksana MBKM di UMI mengungkapkan bahwa MBKM di UMI dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok internal dan eksternal.
MBKM internal yang memang dari pihak UMI sendiri yang dinamakan MBKM holistik, sedangkan MBKM eksternal merupakan program dari kebijakan pemerintah.
Untuk MBKM eksternal UMI, diawali dengan munculnya peraturan rektor no.7 tahun 2020 tentang implementasi pelaksanaan MBKM di UMI. Pihak rektorat mengeluarkan aturan itu dimana pelaksanaan MBKM di awali dengan mahasiswa semester lima.
“MBKM holistik itu diawali dengan disajikan pada semester 5 dimana UMI menempatkan 4 mata kuliah MBKM tingkat Universitas yaitu mata kuliah kemampuan kewirausahaan, yang kedua kemampuan IT, yang ketiga kemampuan leadership, dan yang keempat adalah kemampuan bahasa,” ucap Mais Ilsan saat diwawancarai via telefon pada Jumat, 10 Desember 2021 lalu.
“Seluruh program studi yang menerapkan atau yang mengiplementasikan MBKM dari 8 jalur yang disediakan oleh pemerintah itu wajib semester 5, itu merumuskan atau menetapkan 4 mata kuliah itu sebagai mata kuliah MBKM tingkat Universitas di semester 5. Kemudian 8 sks nya program studi itu mengatur untuk mahasiswanya mengambil diluar dari program studinya. kemudian setelah semester 5 selesai yang masih di dalam kampus maka mahasiswa yang mengikuti jalur MBKM itu semester 6 dan 7 diberikan kebebasan untuk memilih 8 jalur yang tersedia. tapi dengan catatan, bahwa program studi itu sudah siap dengan instrumen pembelajaran MBKMnya untuk semester 6 dengan 7,” jelasnya.
Lebih lanjut, Koordinator pelaksana MBKM UMI yang juga menjabat sebagai wakiil Dekan I Pertanian UMI itu mengungkapkan telah melakukan persiapan bersama timnya kepada semua pihak program studi di UMI, seperti workshop yang bertujuan merumuskan struktur kurikulum MBKM yang akan ditempuh oleh masing-masing program studi.
Ketika ditanya mengenai kendala yang dihadapi, Ia menuturkan belum ada kendala berarti terlebih Ia dan tim nya merasa telah melakukan persiapan yang cukup matang kepada pihak-pihak terkait.
“Untuk sementara ini belum ada kendala yang dihadapi karena kami dari tim MBKM UMI itu sudah memberikan persiapan memang kepada program studi terutama yang terkait dengan recognize (mengenali) mata kuliah. recognize mata kuliah yang akan dijadikan nanti program MBKM dari setiap jalur. Jadi mahasiswanya itu diberikan kemerdekaan untuk memilih jalur mana yang akan dipilih oleh mahasiswa tersebut,” tutupnya.
Selain Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Negeri Makassar (UNM) juga diketahui sudah mengimplementasikan program MBKM.
Hujid Jaelani salah satu staff Hubungan Masyarakat (Humas) UNM membeberkan bahwa adanya program MBKM dari pemerintah ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa-mahasiswi lain baik di dalam maupun luar kampus untuk mempelajari hal lain selain di jurusannya.
Hujid Junaedi juga mengatakan bahwa UNM sudah berulang kali melakukan pertukaran pelajar dan mengadakan penyambutan dan perpisahan bagi mahasiswa yang datang dan pergi di UNM dalam program MBKM.
“Kita sudah berapa kali mengadakan penyambutan mahasiswa kampus merdeka. Kita sambut secara resmi kemudian sebagian juga sudah melakukan pembelajaran daring, begitu pula mahsiswa kami yang keluar,” Katanya saat ditemui di Kampus UNM, pada Kamis, 9 Desember 2021 lalu.
“Selain pertukaran seperi itu, kita juga telah melaksanakan beberapa MoU (nota kesepakatan) dengan beberapa kampus lain. misal kek kemarin, kampus-kampus LPTK se-Indonesia kita adakan MoU terkait kampus merdeka dan merdeka belajar,” ujarnya lebih lanjut.
Untuk sosialisasi dan persiapan yang dilakukan, Staf Humas mengaku telah mengupayakan dan memberikan sosialisasi melalui web dan berbagai sosial media kampus. Selain itu, para dosen program studi pun telah diberikan sosialisasi terkait program MBKM yang akan diberlangsungkan.
Pihak Universitas memberikan penghargaan kepada para mahasiswa yang datang berupa acara penyambutan agar memacu motivasi semangat belajar para mahsiswa yang datang.
“salah satu bentuk penghargaan kami kepada mahasiswa yang datang itu adalah kami membuat acara ceremonial, maksudnya pelepasan, melepas mahasiswa yang keluar, menyambut mahasiswa yang datang, supaya ada disemangati, jadi di balik pelepasan itu kita juga buat misalnya kuliah umum, itukan bagian dari MBKM juga kan,” lanjut Hujid Junaedi.
Karena program MBKM di bebaskan untuk semua program studi, Ia mengungkapkan tak ada hal khusus yang dijadikan tolak ukur. Semua mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih mendaftar dalam program MBKM tersebut.
“kalau dibilang tolak ukur, tidak ada sebenarnya. siapapun yang mau berkolaborasi itu berhak, itu bisa,” tutupnya.
Penulis: Husnunniah Takbir, Hasrini (Reporter)
Editor: Tim Redaksi