Fasilitas Tak Memadai, Mahasiswa dan Dosen UIN Alauddin Makassar Keluhkan Gedung Perkuliahan
alanbantik – Fasilitas perkuliahan di gedung B, C serta beberapa ruangan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar belum memadai. Beberapa mahasiswa dan dosen mengeluhkan kenyamanan selama proses pembelajaran berlangsung.
Hal yang paling banyak di keluhkan oleh mahasiswa dan dosen adalah fasilitas air conditioner (AC) dan jaringan internet.
Salah satunya keluhan datang dari mahasiswa semester 5, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), Aulia Shakila Ungke mengungkapkan AC pada fakultasnya tidak berfungsi dengan baik sehingga mengganggu proses penerimaan materi pelajaran.
“Kurangnya fasilitas kipas angin, kadang AC-nya tidak jalan, mengganggu proses pembelajaran kadang panas atau pengap begitu,” katanya saat di temui tim alanbantik pada Sabtu 10 September 2022.
Lebih lanjut, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional ini menegaskan bahwa fasilitas dalam ruangan sangatlah diperlukan dalam menunjang proses belajar mengajar.
“Harusnya itu lebih menfasilitasi karena itu sangat perlu dalam ruangan,” ujarnya.
Membuktikan keluhan tersebut, tim alanbantik mecoba melakukan pengamatan di beberapa gedung, yakni FUF, Gedung B dan C, sejak Selasa 6 September 2022.
Saat tim alanbantik melakukan pengamatan di FUF, nampak beberapa fasilitas ruang kelas seperti kipas angin dan AC yang tidak berfungsi.
Berbeda dengan FUF, temuan pantauan tim alanbantik pada gedung B yakni cat dinding di beberapa ruangan mulai berlumut dan atap yang berlubang. Gedung yang terdiri dari 28 ruangan ini bahkan memiliki satu ruangan tak terpakai di lantai dasar dan empat, karena atap pada ruangan tersebut roboh
Observasi kondisi ruangan di gedung C juga banyak ditemukan fasilitas kurang memadai. Mulai dari atap yang lapuk dan berlubang, WC rusak, banyaknya kursi yang tak bisa digunakan dengan baik, serta AC yang tidak berfungsi secara normal.
Keluhan Dosen
Salah seorang dosen yang rutin melakukan proses pembelajaran di gedung C mengungkapkan, AC sangat penting untuk menunjang kenyamanan dalam proses pembelajaran.
“Saya kira AC sangat penting apalagi yang mengajar di siang-siang hari yah, apalagi yang diajar mahasiswa lebih 40 dan AC yang ada di ruangan itu hanya satu itupun pk-nya rendah sangat terbatas ya minimal bagi saya untuk mahasiswa 20-an ke atas itu sudah harus 2 AC sekalipun hanya satu saya kira AC pun sudah tua terlalu rendah pk-nya agak repot kalau lagi mengajar mahasiswa,” kata Iftitah Jafar, saat di temui di ruangannya, Senin 12 September 2022.
Lebih lanjut, Iftitah mengungkapkan perlu adanya perbaikan dan penambahan AC.
“Pada kipas-kipas dan AC di depan kena dosen mahasiswanya tidak, bagaimana saya bisa ngajar dengan mata kuliah 3 SKS gitu ya, 2 jam setengah dari pukul 10.00 sampai 12.30 dalam kondisi panas seperti itu masalah. Jadi mungkin perbaiki AC yang sudah berumur dan penambahan AC minimal 1 sampai 2 AC dalam ruangan,” lanjutnya.
Bukan hanya keluhan mengenai AC, Iftitah menegaskan pula pentingnya pengadaan fasilitas jaringan internet di gedung C untuk menunjang kesuksesan pembelajaran.
“Saya kira di gedung C itu tidak ada internet secara online. Kita tidak bisa akses yang materi-materi saya simpan di jurnal dan media online sehingga langsung dibuka. Jaringan memang tidak ada di situ,” kata Iftitah.
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) itu mengakui bahwa UIN Alauddin Makassar memang lebih lemah untuk masalah sinyal dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain di wilayah Makassar.
“Tapi memang secara umum UIN itu lemah sekali sinyal dibandingkan dengan UNM dan Unhas memang makan uang banyak untuk internet di sini aja di ruang dosen AC nggak terlalu bagus,” ucapnya.
Selain fasilitas ruangan, Iftitah menyangkan pula kurangnya pertimbangan terkait penempatan kelas mengajar, terkhusus untuk dosen yang terbilang tidak muda lagi.
“Gedung-gedung di lantai 4 bagi dosen tua itu masalah loh, kayak tadi saya mengajar di lantai 4 bukan cuman saya ada yang lebih mudah dari saya mengeluh naik ke lantai 4 itu kerepotan,” ungkapnya.
Terakhir, ia mengungkapkan harapannya agar pihak kampus dapat mempertimbangkan mengenai perbaikan fasilitas di dalam ruangan serta adanya solusi untuk tenaga pelajar yang sudah tidak muda lagi.
“Mungkin kedepannya itu perlu lagi dipertimbangkan (Perbaikan AC), Adakan lift atau apakah kayak jalan keluarnya atau memang ada batasan umur sekian hanya sampai lantai 2 (mengajar),” tutupnya.
Tanggapan Mahasiswa di Gedung C
Beberapa mahasiswa pun memberikan tanggapannya mengenai fasilitas di gedung C, salah satunya mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial (KESSOS), Nurfadilla Rezki Amalia mengatakan bahwa fasilitas di gedung C belum memadai.
“Kalau menurutku fasilitas digedung C belum memadai untuk kita semua, karena ada AC tapi AC-nya tidak berfungsi dengan baik,” kata Nurfadilla.
Masih senada, Abdul Rahman mahasiswa jurusan jurnalistik mengungkapkan proses belajar di gedung C tidak kondusif akibat banyak AC yang tidak berfungsi.
“Kalau untuk digedung C yaa masalah ruangan, ruangan perkuliahan yang tidak kondusif maksudnya kayak fasilitas AC-nya banyak yang tidak berfungsi kalaupun ada yang berfungsi ya AC tidak terlalu dingin,” kata Rahman, Sabtu 10 September 2022.
Lebih lanjut, Rahman juga menegaskan bahwa fasilitas perkuliahan harus seimbang dengan UKT yang telah dibayar.
“Harusnya diseimbangkan kalau uktnya tinggi yah harusnya fasilitas ruang perkuliahan harus juga kayak memadai. Tidak misalkan UKT nya kayak 1,6 juta, 2 juta lebih baru ruang perkuliahannya tidak memadai,” lanjutnya.
Tanggapan Birokrasi
Wakil Dekan II FDK sebagai salah satu penanggung jawab gedung C, Nurlaela Abbas membenarkan banyaknya keluhan mahasiswa prihal fasilitas gedung C.
“Saya benarkan kalau ada keluhan keluhan mahasiswa itu adalah haknya tapi jangan lupa bahwa memperbaiki itu adalah punya proses,” katanya saat dihubungi via Whatsapp pada Senin 26 September 2022.
Nurlaelah menjelaskan bahwa pihak FDK telah melakukan upaya permohonan perbaikan fasilitas pembelajaran tersebut.
“Karena itu kami sudah melakukan upaya perbaikan melakukan permohonan untuk ditindaklanjuti melalui rektorat dan alhamdulilah sudah dicek kebutuhan kebutuhan yg diperlukan, jadi kami benarkan hal itu tapi kami juga mohon pengertiannya mahasiswa dan bersabar,” tutupnya.
Penulis:
Antik Puspita Sari, Ridho Gustiandi (Reporter Magang)
Editor:
Tim Redaksi