Cinta di Pucuk Pinus
Oleh : Sri Resky Laura Fajrianti
Aku tak tahu pasti awal rasa ini dimana,
yang kuingat hanyalah saat itu di pojok hutan beton, saat lantunan nadamu yang jarang kau perdengarkan membelai telingaku.
Ada sesuatu yang aneh yang seperti menggelenyar dalam diriku. rasanya seperti ribuan kupu-kupu sedang menggelitik perutku.
Suaramu yang entah bagaimana selalu membuatku merasa teduh, suara yang selalu mampu membuatku bergejolak.
Waktu itu saat matahari tengah terlelap, dibawah sinar bulan yang mengisi celah ruang dari ranting pinus.
Aku mendapati secarik senyum tipis yang terkadang kulihat menghiasi wajahmu yang terlihat begitu serius tengah menarikan kuas diatas kanvas milikmu.
Untukmu, lelaki yang pernah memikatku dengan nada yang kau sampaikan melalui pucuk pinus ditengan hutan beton kala itu.