Sebuah Pendahuluan dari Buku Sembilan Elemen Jurnalisme
Berita Jurnal – Jurnalisme tidak bermula dan tidak berakhir dengan berita. Sikap ingin tahu adalah awalnya dan dasarnya. Seperti batu pertama yang berlanjut menjadi sebeuah pondasi lorong, sebuah pengantar dari Goenawan Muhammad dalam buku “Sembilan Elemen Jurnalistik” karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel.
Berita secara umum adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Dalam eksistensinya ketika para antropolog membandingkan hasil penelitiannya pada sejumlah suku primitif didunia ini, mereka tidak menduga kenyataan yang mereka temuinya.
Mulai dari kelompok suku di Afrika hingga ke pulau paling terpencil di Samudra Pasifik, ternyata mereka memiliki definisi berita yang sama. Mereka bahkan mencari kualitas yang sama dalan diri si pembawa pesan.
“Ia harus mampu berlari dengan dengan cepat melintasi bukit, mampu mengupulkan informasi secara akurat dan dapat menceritkan kembali dengan memikat.”
Kesamaan dari nilai-nilai berita ini terbukti bahwa manusia saling bertukar informasi/berita sepanjang sejarah dan lintas budaya yang berbeda. Bagaimana kita menjelaskan misteri konsistensi ini?
Sebagai jawaban, ahli sejarah sosiolog telah sepakat menyimpulkan bahwa kalau berita ternyata memuaskan dorongan manusia yang mendasar karena dalam diri manusia terdapat naluri ingin mengetahui. Contoh ketika kita bertemu denga teman atau orang yang kita kenal adalah berbagi informasi.
“Sudahkah kau mendengar tentang ini…? Kita ingin tahu apakah mereka telah mendengar apa yang kita dengar? Apakah mereka mendengarnya dengan cara yang sama dengan kita? Karena ada sebuah kesenangan tersendiri apabila kita mengetahui sesuatu yang sama.”
Ketika aliran berita tersumbat “kegelapan menimpa” dan kecemasan berkembang, begitulah yang akan kita rasakan. Sama seperti John McCain saat menjadi tawanan perang di Hanoi, Vietnam, yang paling ia butuhkan tidak lain adalah informasi. “Hal yang paling saya rindukan adalah informasi bebas sensor, tidak terisolasi, dan jumlahnya berlimpah.
Jurnalisme tak lain adalah sistem yang di lahirkan masyarakat untuk memasok berita. Inilah alasana kenapa kita peduli terhadap berita dan jurnalisme yang kita dapatkan. Mereka mempengaruhi kualitas hidup kita, pikiran kita dan kualitas budaya kita. Itulah yang dikatakan Thomas Cahill, “anda dapat mengenali pandangan sesorang terhadap dunia…dalam cerita yang berkembang di kebudayaannya.”
Pada Juni 1997, 25 wartawan, para redaktur dari suratkabar papan atas, beberapa nama yang berpengaruh di radio dan televisi, sejumlah pengajar jurnalisme yang berkompeten, disekeliling meja panjang duduk berkumpul karena merasa ada salah dari profesinya, hampir hilang persamaan persepsi antara masyarakat dan wartawan tentang jurnalisme. “Kami khawatir, alih-alih melayani kepentingan publik yang profesi kami malah merusaknya.”
Hal tersebut disepakati beberapa wartawan dan masyarakat di Cambridge “Di ruang redaksi tidak lagi berbicara tentang jurnalisme.” Hal senada di uangkapkan Max King redaktur Philadelphia Inquirer,”Kita tergerus oleh tekanan bisnis dan perhitungan untung rugi.”
Setelah dua tahun melakukan pengkajian dan penelitian untuk menyatukan wartawan dengan masyarakat tentang apa wujud jurnalisme. Langkah yang di ambil yakni melakukan pengujian tersistematis dan komprehensif, melibatkan 300 wartawan, di 21 forum yang dihadiri 3.000 orang serta berlangsung selama 103,5 jam
Hasil yang didapatkan masyarakat dan wartawan tetap menggenggam dan memulihkan teori pers bebas. Ada pun prinsip yang harus dipertahankan adalah sembilan elemen jurnalisme.
Elemen-elemen jurnalisme ;
1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah Kepada masyarakat.
3. Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi.
4. Praktisi jurnalisme harus menjaga indenpendensi terhadap sumber berita.
5. Jurnalisme harus menjadi pemanta kekuasaan.
6. Jurnalisme harua menyediakan forum kritik maupu dukungan masyarakat.
7. Jurnalisme harua berupaya keras untuk membuat hal yang penting dan menarik dan relevan.
8. Jurnalisme harus menyiarkan berita komprehensif dan proporsional.
9. Praktisi jurnalisme harus diperbolehkan mengikuti hati nurani.
Merupakan resensi dari buku “Sembilan Elemen Jurnalisme” dari halaman 1 hingga halaman ke-8..
Resensi : Nensir