Tentang Kita
Puisi oleh : Jumrawani Bakri
Berharap dengan mu
Mememaksaku berikan waktu
Sering kali hanya kerumitan di lingkaran wajahmu
Meski sewajarnya kau adalah himpunan jenaka
Kau tunjukkan konstitusi
Hingga, bersama pula kau mudah berubah
Bukan aku tak memiliki yakin akan bidangmu
Hanya saja terlalu sulit bagiku memahami algoritma mu
Sayang, kau terlalu sulit di mengerti
Hingga banyak yang salah paham padamu
Tapi aku tak semudah itu
Menyerah untuk.menaklukanmu
Sayang,
Meski hari semakin mengodaku
Dengan kedip jenaka merayuku untuk meninggalkanmu
Entah bagaimana aku sering termenung
Membayangi gelayut angka ajaibmu
Sayang,
Hari ini tak ada nada-nada duka sempat di kabarkan angin
Kita duduk berdua hingga kau bersuara
Aku ingin berpisah
Alih-alih aku tak bertanya kenapa
Aku malah menelaah air liur
Mungkin Tuhan mengizinkan ku menang
Sayang,
Satu pertanyaan ku
Kenapa kau malah memberi ku harapan di saat mau meninggal kan?
Tak usah kau jawab
Aku cukup merasa bodoh berani mencintaimu
Orang berani memang selalu merasa bodoh
Cuman orang pengecut merasa pintar
Ucapmu
Sayang,
Aku ingin memusuhi dunia agar aku terkurung di puisi mu
Aku ingin mengutuknya dalam puisi ku
Dengan segala amarah hingga membakar kota dengan cemburu
Yang tak pernah kau tahu
Aku mencintai rasa sakit lebih dari mencintai mu
Dari ku yang bergelut sakit.