Surga Berwarna Mocca
Ku pasang erat di kakiku ibu, kaos kaki berwarna mocca milikmu. Ribuan orang menertawai ku, seraya menghina apa yang ku kenakan itu. Aku tak marah apalagi kecewa ibu.
Seringkali bahkan ku pamerkan itu, semua melihatnya sebagai sampah, ku melihatnya sebagai miniatur surga.
Biar ku jelaskan pada sepertiga malam ibu, bahwa bintang dan semua yang ada di langit tak berkutik menahan doa mu untukku.
Dan biar ku jelaskan pada tanah dan angin yang hendak membuat tornado itu, bahwa dia tak akan mampu merubuhkan surga mocca darimu yang ku pasang di kakiku.
Ibu, apabila aku merantau lalu datang kemalasan ku, hanya wajah dan surga mocca mu ibu yang mampu merontohkan kenakalan ku.
Tuhan, aku bersaksi ibuku telah menjalankan tugasnya dengan baik, maka sayangilah iya sebagaimana sayangmu kepada Fatimah.
Berikan dia kesehatan di tiap kelipatan umurnya.
Sekali lagi tuhan, jikalau ibu dari Nabi ISA engkau jadikan kisah dalam kitab bersastra mu orang yang paling tabah dan sabar. Izinkan pula aku menjadikan ibu menjadi kitab dalam hati dan pikiran ku sebagai pahlawanku.
Penulis : Ari Bandong