Tuntutan Tak Kunjung Diindahkan, Mahasiswa UIN Lakukan Blokade Jalan
alanbantik – Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menggelar aksi demonstrasi pada jumat, 2 Agustus 2024. Aksi tersebut berupa blokade jalan di depan gerbang 1 kampus lantaran aksi sebelumnya tidak diindahkan oleh Rektor.
Aksi yang berlangsung merupakan aksi lanjutan dari penolakan surat edaran No. 259 tahun 2024 yang digelar pada 31 Juli lalu. Selain itu terdapat dua tuntutan lainnya , yakni mencabut Surat Keputusan (SK) Drop Out (DO) yang dilayangkan kepada dua mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) serta semua tuntutan yang menjadi isu-isu turunan.
Sekitar pukul 16.00 massa berbaris di depan truk lalu membentangkan petaka bertuliskan ‘Copot Surat Edaran No. 259’. Aksi lanjutan bermula di depan Gedung Rektorat kemudian berjalan menuju pintu 1 Kampus II UIN Alauddin Makassar dan blokade jalan sehingga terjadi kemacetan jalan di depan kampus. Tak sampai disitu, mahasiswa juga melakukan pembakaran ban hingga menimbulkan gumpalan asap hitam.
Tanggapan Ketua DEMA FSH
Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah dan Hukum, Haikal mengatakan bahwa aksi pemblokadean jalan ini untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa terjadi ketimpangan di dalam kampus. Aksi blokade jalan ini untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa.
“Tujuannya kenapa kita ke depan gerbang 1 untuk memblokade jalan yah untuk memperlihatkan kepada warga bahwa kampus kita sedang terjadi masalah yang dimana adanya ketimpangan yang terjadi,” ungkapnya kepada tim alanbantik melalui via WhatsApp pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Haikal juga mempersoalkan terkait tuntutan yang tidak diindahkan oleh pihak rektorat sehingga aksi demo sebagai bentuk penolakan.
“Persoalan tuntutan yang belum di indahkan karena kita sudah 3 hari melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk penolakan dan sebagai bentuk tuntutan mahasiswa untuk dicabutnya regulasi yang ada hari ini yang menjadi ketimpangan,” lanjutnya.
Tanggapan SEKJEN DEMA UIN Alauddin Makassar
Sekretaris Jendral Dema UIN, Reski memberikan tanggapan mengenai Rektor UIN yang tidak pernah sama sekali menemui massa aksi.
“Sejauh ini, hari ini dan sudah beberapa gerakan yang kemudian dilakukan oleh kawan-kawan, Prof Hamdan itu, Rektor UIN itu, dia tidak pernah sama sekali menemui massa aksi,” ucapnya saat diwawancarai oleh tim alanbantik melalui WhatsApp pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Reski menyayangkan tidak adanya penerimaan terhadap aspirasi dari tiga hari belakangan yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa UIN Alauddin Makassar.
“Iya, sampai sekarang nda pernah. Saya nda tau bagaimana wataknya dari pak Rektor ini, kenapa dia tidak menerima apa yang kemudian menjadi aspirasinya kawan-kawan, kita juga mahasiswanya juga,” tambahnya.
Tanggapan Petugas Keamanan
Salah satu petugas keamanan, Agus Salim mengatakan bahwa pemblokadean jalan dan pembakaran ban menyebabkan kemacetan.
“kalau sebenarnya sih dilarang, tadi kan karna anu to’ itu tadi macet. Iya karna dibuat macet,” ucapnya saat ditemui tim alanbantik pada Jumat 2 Agustus 2024.
Selain itu ia beranggapan jika mahasiswa yang turun ke jalan akan menganggu warga sekitar mengingat pengamanan di luar kampus bukan lagi tanggung jawab petugas keamanan kampus.
“iya merasa tergangguki, jadi kita sebagai pengamanan di dalam karena kalau bagian luar itu otomatis kita sudah lepas tangan. iye, kita nda bisa ikut campur kalau diluar di jalan anu to’ dijalan umum, karena kita sudah lepas tangan kalau di luar pagar,” ungkap Agus pada, Jumat 2 Agustus 2024.
Penulis: Siti Aditya Mirsa Cahyani dan Asmaul Husna (reporter magang)
Editor: Tim Redaksi