Tarian Sere’ Bissu Warnai Puncak Pekan Raya Jurnalistik 2025

alanbantik – Pekan Raya Jurnalistik (PRJ) ke-20 mengangkat tema “Jejak Leluhur di Balik Aksara”. Kegiatan ini berlangsung di pelataran Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada 2 – 4 Desember 2025.
Puncak kegiatan digelar pada hari ketiga dengan menampilkan tarian Sere’ Bissu sekaligus perayaan milad Jurnalistik.
Penampilan tarian Bissu menjadi sorotan tamu karena unsur sakral dan nilai budaya yang kuat. Penari Sere’ Bissu yang tampil berasal dari Kabupaten Pangkep.
Mereka mengenakan pakaian berwarna merah dan membawakan tarian menggunakan keris. Pertunjukan ini diiringi musik khusus yakni Gendrang Palili yang menambah kesakralan suasana. Gerakan para Bissu mencerminkan warisan leluhur Sulawesi Selatan yang masih terjaga hingga kini.
Ketua Panitia PRJ, Syahrul Yahya, menjelaskan alasan pemilihan tema budaya berfokus pada Kitab La Galigo. Ia mengatakan masih banyak masyarakat Sulawesi Selatan yang belum memahami bahkan tidak mengenal apa itu La Galigo.
“Kita ingin mengangkat kembali jejak leluhur di balik aksara, salah satunya La Galigo. Masih banyak masyarakat Sulawesi yang tidak tahu apa itu La Galigo, bahkan ada yang tidak mengenalnya sama sekali. Padahal kitab ini sudah diakui dunia. Jadi kenapa justru kita sendiri sebagai masyarakat Sulawesi tidak melestarikan budaya kita,” jelasnya.
Ketua HMJ Jurnalistik, Randy Pasolon, menyampaikan pesan dan kesannya selama tiga hari PRJ berlangsung. Ia mengatakan PRJ tahun ini menghadirkan pengalaman berbeda dibanding tahun sebelumnya.
“Berbeda dengan PRJ sebelumnya tetapi dengan semangat yang sama. Saya rasa PRJ tahun ini memang lebih menekankan pada budaya. Banyak hal baru yang kita dapatkan, seperti menghadirkan Bissu yang selama ini jarang diperhatikan sebagai bagian dari budaya Sulawesi Selatan,” ujarnya pada Kamis, 4 Desember 2025.
Ia menilai foto-foto yang dipamerkan panitia menunjukkan bahwa aktivitas Jurnalistik masih berjalan. Menurutnya, PRJ juga menjadi cara sederhana untuk membuktikan bahwa Jurnalistik tetap eksis.
“Foto-foto yang ditampilkan panitia juga menarik. Harapan kami, PRJ bisa menjadi ajang pembuktian kepada pimpinan bahwa Jurnalistik masih ada,” lanjutnya.
Puncak acara ini sekaligus menutup rangkaian PRJ yang telah berlangsung selama 3 hari.
Penulis: Asmaul Husna (Reporter)
Editor: Tim Redaksi
