Seminar Nasional Al-Jami’ Bahas Cahaya Iman dan Self Growth di Era Post-Truth

alanbantik – Seminar Nasional yang menjadi puncak rangkaian Al-Jami’ Festival 2025 menghadirkan dua narasumber muda inspiratif, Ust. Hudzaifah Aslam Mubarak dan Ust. Icuk Sugiarto Rifai, Lc. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar pada Sabtu, 27 September 2025 dengan tema “Menemukan Cahaya: Iman dan Self Growth di Era Post-Truth.”
Dalam pemaparannya, Ust. Hudzaifah Aslam Mubarak menyampaikan bahwa ada tiga kunci utama untuk menemukan cahaya iman, yakni dengan menanamkan karakter tarbiyah rabbaniyah, membiasakan diri memiliki basirah, serta membuka hati untuk menerima nasihat.
“Sesungguhnya tiga kunci untuk menemukan cahaya iman adalah pertama, terapkan karakter tarbiyah rabbaniyah. Kedua, memiliki karakter basirah, dan ketiga, mudah menerima nasihat,” ungkapnya pada Sabtu, 27 September 2025.
Ia juga mengingatkan bahwa penting untuk tidak terbawa arus normalisasi terhadap hal-hal yang keliru.
“Ketika kita tahu mana yang benar dan mana yang salah, kita tidak boleh mengikuti arus normalisasi yang salah,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Ust. Icuk Sugiarto Rifai menjelaskan bahwa untuk memahami iman, umat Islam harus meneladani Rasulullah SAW.
“Untuk membahas iman jalan masuknya harus lewat Rasulullah. Itu kata Allah dalam Al-Qur’an. Iman itu adalah meyakini hal-hal yang gaib. Maka jalan mengenal Rasulullah itu ada tiga. Sirah, Surah, dan Salira. Sirah itu artinya sejarah hidup Rasulullah. Surah itu artinya kasih sayang Rasulullah. Salira itu artinya rahasia kehidupan Rasulullah,” ungkapnya pada Sabtu, 27 September 2025.
Ia menekankan bahwa solusi sejati dari setiap masalah bukanlah dengan mencari validasi di ruang publik digital, melainkan dengan mendekat kepada Allah melalui ibadah.
“Siapa yang punya masalah, jangan perlu upload di status Facebook, YouTube, Instagram. Untuk apa mengeluh di sosial media? Allah tidak punya sosial media. Kalau Anda punya masalah, uploadlah status Anda di atas sajadah,” ungkapnya.
Antusiasme peserta terlihat dari ratusan mahasiswa yang memenuhi auditorium. Tidak hanya mahasiswa UIN Alauddin, sejumlah peserta dari kampus lain juga turut hadir menyimak jalannya seminar.
Salah satu peserta Husnul Mufidah, mahasiswa Jurusan Biologi, menyampaikan kesannya terhadap acara tersebut.
“Karena di acara seminar ini mengundang para penceramah hebat dan yang sangat luar biasa, ya bagi saya itu sangat relevan karena banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil,” ujarnya pada Sabtu, 27 September 2025.
Penulis: Rissa Siana Bakri (Koordinator Liputan)
Editor: Tim Redaksi