Respon Mahasiswa yang Harus KKN di Kampung Akibat Corona
alanbantik- Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, UIN Alauddin Makassar kini mewajibkan mahasiswa KKN di kampung masing-masing demi membantu mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Lalu, bagaiamana tanggapan mahasiswa tingkat akhir dengan konsep KKN yang dimodifikasi ala pandemi Corona ini,?
“Kita ambil saja hikmahnya, yang biasanya kita selalu keluar mengabdi ke kampung orang lain, sekarang saatnya kita mengabdi ke kampung sendiri,” ujar seorang mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Abdul Fatta, kepada alanbantik, Selasa (15/9/2020).
Mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) tersebut mengatakan, sistem KKN di kampung atau kerap disebut KKN DK, pada hakikatnya adalah solusi yang baik mengingat kondisi sekarang ini memang tidak normal. Pandemi Corona memang mendorong pihak kampus untuk melakukan adaptasi atau juga inovasi sehingga mahasiswa tingkat akhir tetap bisa menyelesaikan studi.
Merespon KKN DK yang harus KKN di kampung masing-masing, tidak sedikit mahasiswa yang kemudian mengambil opsi lain, seperti KKN di tempat domisili. Terkait hal ini, Abdul lagi-lagi menganggap rekan-rekan mahasiswa kampus punya alasan sendiri.
“Dilihat dulu apa yang melatarbelakangi mereka memilih lokasi diluar domisili, kalau pemerintah dan masyarakat setempat menerima ya kenapa tidak,” kata dia.
Sementara itu, seorang mahasiswa Jurnalistik, Nurwafia mengatakan, KKN DK memiliki pro kontra, ada kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangannya adalah minim pengalaman dan juga adanya ketidakjelasan posko.
“Tapi plusnya ya itu, KKN kali ini pembayaran ditiadakan jadi cukup meringankan bagi teman-teman yang sedang menurun pendapatan ekonominya,” katanya saat dimintai konfirmasi terpisah.
Penulis Sri Resky LF