PRJ Mahasiswa Jurnalistik yang Ternyata Terinspirasi Pekan Raya Jakarta
alanbantik- Pekan Raya Jurnalistik (PRJ) bergulir lagi bulan ini. Event tahunan mahasiswa Jurnalistik tersebut adalah salah satu yang paling dinanti kehadirannya oleh kaum Antik (anak jurnalistik), sebutan khas mahasiswa Jurnalistik UIN Alauddin Makassar.
Tapi pernahkah terpikirkan olehmu tentang seluk-beluk dari PRJ? Bagaimana ceritanya kegiatan ini menjadi rutin dilakukan setiap tahunnya?
PRJ pertama kali terlaksana pada tahun 2014. Adalah Ketua Jurusan Jurnalistik pada masa itu, yakni Dr. Firdaus Muhammad, yang telah memelopori kelahiran PRJ.
Kepada alanbantik, Firdaus mengulas awal mula ia menggagas PRJ. Pria yang kini Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) itu mengatakan, PRJ di Jurnalistik sebenarnya terinspirasi oleh Pekan Raya Jakarta (PRJ).
“Terinspirasi waktu saya kuliah di Jakarta biasa ikut PRJ, Pekan Raya Jakarta,” kata Firdaus saat berbincang dengan alanbantik, Jumat 13 November.
Firdaus mengatakan, saat pertama kali digagas, PRJ Jurnalistik dibuat sebagai ajang berekspresi dan menuangkan kreatifitas mahasiswa Jurnalistik.
“Berharap mereka bisa pamerkan karya-karya mereka dalam bidang jurnalistik seperti foto jurnalistik atau peliputan video pendek berisi berita feature dan lain-lain,” tutur Firdaus.
Diketahui pada perhelatan pertamanya, PRJ Jurnalistik langsung menjadi gebrakan yang luar biasa. Pada saat itu, PRJ Jurnalistik hadir dengan berbagai sub kegiatan, mulai dari Workshop Temu 100 Penulis Se-Indonesia, Pengabdian Masyarakat di Pangkep, Talkshow, Safari Media, Pameran Karya Jurnalistik hingga Lomba Karya Jurnalistik.
Menariknya, sub kegiatan Workshop Temu 100 Penulis menghadirkan penulis yang kolumnis di media, seperti Alwi Rahman, Prof. Qashim Mahtar, Arif Wicaksono, Andi Lukman Irwan, Luhur Prianto, dan tentunya Firdaus Muhammad.
Kegiatan yang dilakukan selama satu pekan ini dinilai sukses hingga akhirnya HMJ Jurnalistik mengambil alih PRJ di tahun 2015 dan di jadikan sebagai program kerja wajib dalam kepengurusan setiap bulan November.
“PRJ versi HMJ Jurnalistik ada sejak tahun 2015 setelah Pak Firdaus tidak menjabat lagi sebagai Ketua Jurusan” ungkap Hermawan Mappiwali selaku demisioner Ketua HMJ Jurnalistik Periode 2015.
Sejak diambil alih HMJ, kegiatan PRJ yang tadinya dilaksanakan selama sepekan di persingkat menjadi 3 hari yang dirangkaikan pula dengan Milad Jurnalistik sejak tahun 2018.
Tiap tahunnya, PRJ menghadirkan berbagai konsep tema yang berbeda mulai dari Proses Cipta adalah Karya, Jurnalistik(Me), hingga yang terakhir Mobile Journalism.
Adapun item PRJ tiap tahunnya yaitu Pameran Foto, Talkshow, Workshop, Bedah Film, Simulasi Siaran hingga Panggung Ekspresi. Setiap tahunnya, selalu saja ada item kegiatan yang baru yang tentunya dibalut dalam nuansa kejurnalistikan.
Meski mendapat tantangan karena kondisi pandemi covid-19, namun dengan memanfaatkan pilar ke-4 yaitu kreatifitas, hal tersebut tidaklah menjadi hambatan.
Seperti halnya PRJ tahun ini, yang mengusung tema Titik Balik, mendeskripsikan kondisi saat ini yang tentunya sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya diakibatkan adanya pandemi.
Dimana dengan adanya kegiatan ini, diharap dapat menjadi sebuah batu loncatan untuk kembali menemukan suntikan semangat untuk tetap berkarya.
Oleh karena itu, PRJ tahun ini menghadirkan item kegiatan baru yaitu Podcast. Ketua Panitia, Rena Chaerunnisa menilai bahwa podcast adalah konten yang paling banyak diminati selama WFH. Untuk itu, ia berharap dengan hadirnya podcast ditengah-tengah masyarakat Jurnalistik dapat menumbuhkan semangat dalam berkarya ditengah pandemi.
“Podcast adalah hal yang baru dan tentunya diminati, sesuai dengan tema kegiatan tahun ini ditengah pandemi, kita harap adanya podcast di PRJ dapat membawa pengaruh semangat baru ke arah yang lebih baik dalam berkarya” ungkap Rena
Ia melanjutkan, item podcast akan sangat menarik karena mengambil tema How To Survive di tengah pandemi. Podcast tersebut nantinya akan di kemas dengan sangat unik dan santai sehingga nyaman untuk di dengarkan.
Sementara itu, Ketua HMJ Jurnalistik, Muh. Ibrahim Rewa sangat mengapresiasi kegiatan PRJ tahun ini. Ia mengatakan, adanya PRJ menjadikan Jurnalistik semakin eksis di berbagai kalangan, baik itu dalam lingkup civitas akademik UIN Alauddin Makassar maupun luar eksternal kampus.
“Sangat bersyukur atas semangat teman-teman panitia. Semoga PRJ makin eksis kedepannya dan karya teman-teman dapat bermanfaat dan menginspirasi ” tegasnya.
Itu tadi sejarah singkat Pekan Raya Jurnalistik. Nantikanlah dan ikuti kegiatan kreatif lainnya di Instagram @jurnalistik_uinam dan @pekanrayajurnalistik_
Penulis : Putri Rahayu F