Perangi Hoax, PJTD Tampilkan Materi Jurnalisme Digital
alanbantik – Peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) ikut andil dalam pencegahan hoax melalui materi jurnalisme digital. Materi ini disampaikan langsung oleh A. Fauziah Astrid pada hari ke dua pelatihan.
Pimpinan redaksi Jurnal Jurnalisa, A. Fauziah Astrid menekankan pentingnya jurnalisme digital di era saat ini yang marak dengan informasi hoax.
“Di era digital ini, kita harus cerdas dalam menerima informasi. Jangan mudah percaya dengan berita yang beredar di media sosial,” ujar Astrid ketika menjadi pembicara di aula Hotel Sultan Alauddin pada selasa, 23 Juli 2024.
Astrid menjelaskan beberapa cara mendeteksi keakuratan informasi salah satunya melalui sumber-sumber resmi. Akun resmi biasanya ditandai dengan centang biru dan nama akun yang tidak aneh-aneh.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan cara mendeteksi berita bohong atau hoax. Salah satunya adalah dengan menggunakan Google Lens.
“Buka Google dan klik Google Lens. Masukkan gambar yang ingin diverifikasi. Google akan menampilkan beberapa portal yang memuat foto tersebut. Cari narasinya dan bandingkan apakah sesuai atau tidak,” jelas Astrid.
Astrid juga berpesan untuk tidak membagikan informasi pribadi di media sosial, seperti nomor rumah, nomor rekening, dan lain sebagainya demi mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh para oknum tidak bertanggung jawab.
“Sebagai jurnalis muda, kita harus bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi. Pastikan informasi yang kita bagikan adalah benar dan akurat,” pesan Astrid.
Ahmad Hayullah selaku ketua panitia mengatakan materi Penguatan literasi digital terkait hoax dan fakta sangatlah penting bagi peserta PJTD agar tidak mudah termakan berita bohong.
“Materi ini adalah salah satu materi yang sangat penting untuk disampaikan kepada peserta PJTD mengingat perlunya mereka membedakan mana berita hoax dan berita fakta dan ini bisa menjadi bekal mereka nantinya ketika magang di alanbantik ataupun terjun ke lapangan,” ungkapnya.
Penulis: Harsuana
Editor: Tim Redaksi