Pentas Pemuda Dorong Pelestarian Budaya Sebagai Opsi Wisata di Malino
Mahasiswa KKN-DK UIN Alauddin Makassar di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa, menghelat pentas pemuda. Program kerja ini dimaksudkan untuk mendorong pengenalan dan pelestarian budaya-budaya masyarakat Malino.
Malino yang juga populer dengan sebutan Kota Bunga selama ini lebih dikenal oleh para traveler akan kekayaan objek wisatanya, yakni hutan pinus, area nge-camp Lembanna, kebun teh, dan lain sebagainya. Alhasil, mahasiswa KKN-DK menghelat pentas pemuda tersebut untuk mendorong nilai sejarah dan budaya sebagai opsi wisata yang tak kalah serunya dari wisata alam di Malino.
“Pentas pemuda ini bertujuan menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan pemuda-pemuda Kecamatan Tinggimoncong maupun dari luar Tinggimoncong agar lebih paham pentingnya kebudayaan dan peran sejarah perkembangan di suatu daerah,” ujar Koordinator Kecamatan (Korcam) Mahasiswa KKN-DK Angkatan 64 Tinggimoncong, Muhammad Nur Ardiansyah kepada alanbantik, Minggu, 22 November 2020.
Pantauan alanbantik, pentas pemuda tersebut berlangsung di area Malino Food City, sekitar pukul 10:00 Wita hingga pukul 23:00 Wita, Sabtu, 21 November 2020. Pelaksanaannya semakin semarak usai dirangkaikan dengan hari jadi Gowa yang ke- 700.
Pemerintah setempat dalam hal ini Camat Tinggimoncong, Iis Nurismi, saat membuka acara ini mengatakan, pelestarian nilai-nilai budaya Malino memang penting, terutama bagi pemuda masa kini di Malino sebagai generasi penerus.
“Malino ialah sebuah destinasi wisata yang sudah sangat terkenal di luaran sana dan orang-orang diluar sana patut mengetahui tutur sejarah yang ada di Kota Malino,” kata Iis.
“Jadi saya apresiasi sekali mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar karena sudah mebuat acara yang begitu bagus dan juga telah menghadirkan pembicara-pembicara yang hebat di talkshow-nya,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan ini, Sri Resky Laura mengatakan, pentas pemuda merupakan salah satu program kerja andalan mahasiswa KKN-DK di Malino. Oleh sebab itu, persiapan dilakukan sematang mungkin.
“Meskipun sempat terkendala di persediaan peralatan, namun dengan adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN dan organisasi kepemudaan setempat, sehingga akhirnya kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar,” katanya.
Sementara dalam gelarannya, terdapat talkshow tentang peran pemuda dalam melestarikan budaya dan sejarah Malino. Ada sejumlah pembicara yang dihadirkan saat talkshow, mereka di antaranya Koordinator Wilayah, Amran Aziz, seorang literasi bernama Labbiri, serta Muh Akbar A dan M Khaidir yang bertindak sebagai tokoh pemuda.
Selain talkshow, pentas pemuda ini juga mementaskan sejumlah kesenian dan sastra, antara lain baca puisi, musikalisasi puisi, tari dan juga akustik. Sejumlah sanggar setempat seperti Sanggar Seni Saliu’, Ranting Seni, dan juga Bengkel Seni 27, ditunjuk sebagai pelakonnya.
Kegiatan ini juga diperkaya dengan hadirnya sejumlah pegiat literasi dari berbagai daerah seperti Rumah Baca Panrita Kitta dari Sinjai Barat, Sekolah Pustaka Tucara’de dari Bontonompo Selatan serta dari kampus UIN Alauddin sendiri untuk melakukan lapak buku dan silaturahmi antar sesama pegiat literasi.
Terakhir, Kapolsek Tinggimoncong Iptu Hasan Fadlhy selaku aparat setempat mengimbau agar kegiatan pentas pemuda meperhatikan protokol kesehatan.
“Saya harap berjalannya kegiatan yang diselenggarakan hari ini agar tetap memperhatikan protokol kesehatan,” katanya mengingatkan.
Penulis : Sri Resky Laura Fajrianti
Editor Majereha