Pak Tua
Pak tua sedang melamun di sudut kota
Di bawah rembulan malam yang muram
Termenung, diam membisu
Ada kalimat yang sudah lama usang di batang pikirannya
Ingin ia lontarkan sejak lama
Pada siapa saja yang mau mendengar
Ada sejuta resah dalam jiwa
Yang kerap mengganggu hari-harinya
Pak tua sedang menikmati kopi di warung kopi pinggir jalan
Seperti biasa, kopi tanpa gula
Barangkali rasa kopi yang ia teguk sama seperti hidup yang dijalaninya
Pahit dan pekat
Hidup terlalu lama membawa kesepian dalam dada pak tua
Nafasnya terasa semakin berat
Tubuh pun telah menua
Tiap malam bayangan kematian menghampiri
Kesunyian membunuhnya
Jiwa yang kesepian dan kosong membuat hidup dihamipiri kematian dengan begitu cepat
Penulis : Putri Ande