Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence (AI), Ada Dampak Negatifnya Juga!
alanbantik – Saat ini Artificial Intelligence (AI) menjadi sorotan masyarakat karena AI merupakan kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial atau hanya disingkat AI.
Artificial Intelligence (AI) juga didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Dengan adanya AI yang dapat bekerja secara efisien dan cepat, tentunya pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih mudah serta menghasilkan lebih banyak dibandingkan manusia, sehingga dapat membantu manusia dalam mengerjakan dan meningkatkan produktivitas.
Beberapa contoh AI yang sedang berkembang saat ini ialah chat GPT dan aplikasi AI yang mampu merubah suara seseorang. Terlebih lagi teknologi AI dalam dunia kejurnalistikan bisa menjadi presenter telah mempermudah dalam penyiaran. Jika tidak digunakan dengan bijak, hal ini tentu akan sangat berbahaya. Sangat besar kemungkinan tindak kejahatan jika AI digunakan oleh orang yang tidak tepat.
Sebagai Mahasiswa, AI sangat membantu dalam mengotomatisasi tugas-tugas kuliah, dapat menghapus tugas-tugas “membosankan” bagi manusia dan menjadi semakin kreatif.
Perlu di ingat bahwa AI memiliki dampak negatif juga, dilansir dari CNN Indonesia dalam sebuah wawancara Stephen Hawking mengungkapkan “pengembangan kecerdasan buatan bisa berarti akhir dari umat manusia,” Pendiri Tesla dan SpaceX.
Dampak Negatif AI Bagi Manusia
- Privacy dan Keamanan
Privacy dan keamanan data menjadi salah satu perbincangan yang muncul sejak adanya internet, terlebih lagi dalam penggunaan teknologi buatan.
Saat Chat GPT mengambil atau menggunakan data pribadi, tidak pernah ada permintaan persetujuan kepada pengguna, jelas ini merupakan pelanggaran privasi.
Untuk mendukung perkembangan AI yang semakin cepat, perlu adanya kesadaran untuk lebih melindungi data pribadi. - Regulasi Terkait kelayakan Intelektual.
AI mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan komplek dengan cepat dan tepat, namun AI memiliki kecerdasan buatan tidak berfikir diluar kotak. Seperti penggunaan ChatGPT dalam mengerjakan tugas kuliah, data yang didapat bersumber dari duplikasi orang lain. Sehingga menuai protes dari para ilmuwan. Contoh di bidang Akademis membuat Guru dan Murid menjadi lebih malas. Hal ini terjadi karena sebagian besar aktivitas sudah dikerjakan secara otomatis oleh AI. - Peran Tenaga Manusia Digantikan AI.
Peran otomatis sangat cepat dan masif sehingga di perkirakan pekerja akan hilang antara tahun 2020 hingga 2025. Akibat Otomatis oleh teknologi AI banyak tenaga kerja akan kehilangan pekerjaan. - Berpotensi Krisis Ekonomi.
Industri keuangan adalah sektor yang telah mengintegrasikan teknologi AI hingga pada sektor investasi dan trending untuk memprediksi harga pasar dan bahkan melakukan transaksi jual beli secara otomatis. akibatnya dalam jumlah besar dapat terjadi dalam waktu singkat yang bisa mengakibatkan crash di pasar modal.
Menggunakan AI secara baik dan benar sangat penting untuk memaksimalkan potensi teknologi ini dan menghindari dampak negatif yang mungkin terjadi. Penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi AI dan cara kerjanya sebelum menggunakannya.
Generasi Z harus mampu mengevaluasi terus menerus dan peningkatan dapat membantu memastikan bahwa penggunaan AI tetap relevan dan efektif.
Penulis : Antik Puspita Sari (Reporter)
Editor: Tim Redaksi