Jurusan Jurnalistik Adakan Workshop Digital Broadcasting dan Sinematografi, Mahasiswa Sambut Antusias
alanbantik- Jurusan Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar workshop Digital Broadcasting dan Sinematografi.
Workshop digital yang bertempat di Baruga Angin Mammiri, Rujab Walikota Makassar pada hari Rabu, 27 Oktober 2021 ini bekerjasama dengan pemerintah kota (Pemkot) Makassar dalam bidang pendidikan.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai keynote speaker yang ahli dalam bidangnya. Ada Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Makassar, Denny Hidayat. Supervising Assignment Editor CNN Indonesia TV, Fauzan Mukrim. Reporter TV ONE Biro Makassar, Syamsu Maarif dan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Sulawesi Selatan Hasbullah Mathar.
Salah seorang mahasiswa semester satu Jurusan Jurnalistik, Nur Zatil Hidayah, mengungkapkan bahwa workshop digital ini sangat bermanfaat baginya terlebih lagi untuk para mahasiswa baru.
“Sangat bermanfaat bagi para mahasiswa terutama bagi kami mahasiswa baru yang masih belum terlalu paham atau masih abu-abu terhadap bagaimana prospek kerja jurusan jurnalistik itu nantinya. Tentang apa saja yang akan dan bisa kami lakukan ketika turun ke dunia lapangan suatu hari nanti,” kata Zatil di lokasi Workshop, Rabu, (27/10/2021).
Lebih lanjut Zatil membeberkan kinerja panitia pelaksana yang cukup kreatif dalam menarik minat peserta. Ia mengaku, hal itu cukup berhasil dalam menarik perhatian peserta.
“Panitia pelaksana menarik hati para peserta dengan memberikan door prize bagi peserta yang aktif bertanya sehingga membuat kami para peserta lebih aktif lagi,” tuturnya.
Selain Zatil, hal yang sama datang dari mahasiswa semester tiga, Jurusan Jurnalistik, Hasmika. Ia mengatakan workshop ini dapat menambah pengetahuan secara lebih luas.
“Lebih kepada pengenalan terhadap media di bagian lapangan dan juga di bagian editor dimana kita diberikan pemahaman mengenai apa-apa saja mengenai hal dilapangan tersebut. Cara membuat berita, bagaimana cara mengedit dan memfilter suatu berita produk-produk kejurnalistikan,” ujarnya di lokasi Workshop. Kamis, (28/10/2021)
Disambut antusias oleh mahasiswa, salah seorang mahasiswa semester lima, Amalia Kartika mengungkapkan harapannya. Ia berharap semoga workshop digital seperti yang telah diadakan, akan diadakan kembali nantinya.
“Semoga diadakan lagi workshop seperti kemarin, namun dengan tema yang berbeda lagi. Contohnya workshop mengenai kepenulisan atau yang menyangkut tentang kejurnalistikan. Saya berharapnya sih setiap bulan diadakan workshop-workshop seperti kemarin,” harap Amalia. Kamis, (28/10/2021) via WhatsApp.
Ketua Panitia, Andi Fauziah Astrid mengemukakan tujuan dari kegiatan workshop digital broadcasting dan sinematografi tersebut ialah untuk mengasah skill mahasiswa Jurnalistik.
“Untuk mengembangkan kompetensi dan skill mahasiswa khususnya mahasiswa Jurnalistik, tidak terbatas pada satu angkatan saja akan tetapi semua angkatan,” ungkapnya Rabu, (27/10/2021) di lokasi workshop.
Ia juga mengungkapkan harapannya terhadap mahasiswa yang mengikuti workshop digital tersebut. “Mahasiswa yang ikut pelatihan ini bisa lebih terasah pemahamannya minimal 30% dari materi yang disampaikan hari ini itu mereka pahami,” tutupnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Firdaus Muhammad mengapresiasi Workshop digital broadcasting dan sinematografi tersebut. Ia juga mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan program studi (prodi) Jurnalistik seperti inilah yang dibutuhkan sebagai cara untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurnalistik.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Jurusan Jurnalistik, Muh. Nur Latief mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja tahunan “Jadi ini merupakan salah satu program kerja dari jurusan Jurnalistik untuk tahun 2021,” katanya di lokasi workshop, Rabu, (27/10/2021)
Program kerja ini juga nantinya akan dikhususkan untuk semester 3 dengan sistem penangkaran. “Penangkaran 5 hari atau 1 minggu, supaya apa, betul-betul ditempah untuk bagaimana mahasiswa ini lebih mengetahui atau menguasai media,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nur Latief menjelaskan alasan mengapa program ini hanya diperuntukkan semester tiga. “Karena itu semester lima dan semester tujuh itu lebih intens dengan bagaimana cara penyelesaian study nya kan. Jadi kalau semester 3 ini masih lebih mudah mencerna,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan harapannya melihat para mahasiswa yang antusias pada workshop digital tersebut.
“Jurusan perlu memberikan semacam suport untuk memungkinkan yang akan datang yah, intinya bagaimana nanti, bagaimana caranya nanti supaya kegiatan ini lebih pada pendalaman, pendalaman materi dan pengesahan,” tutupnya.
Penulis:
Feni Melinda, Rifkatul Azizah (Reporter Magang)
Editor:
Tim Redaksi