HMJ Jurnalistik Adakan Bedah Film, Ketua Lembaga Latoa : Akibat Teknologi Canggih, Budaya Tidak Dilirik Lagi
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurnalistik menggelar bedah film, yang dirangkaikan dengan bazar di Warkop Mau.co jalan Tun Abdul Razak. Sabtu (2/11/2019)
Film yang dibedah berjudul JAGO A life Underwater. Film ini bercerita tentang suku Bajo di Banggai yang menceritakan tentang perjalanan hidup seorang kakek umur 80 tahun, yang bergantung hidup pada laut dan tinggal seorang diri.
Ketua lembaga Latoa, Olank Sukardi selaku Pembicara mengatakan bahwa adanya teknologi canggih, kalangan pemuda tidak lagi melirik budaya.
“Akibat alat teknologi yang canggih, saat ini tak ada lagi yang mau belajar untuk membuat pancing tradisional, sudah tidak ada lagi pemuda yang meneruskan pappaseng (nasehat) orang dulu, semua hanya sibuk dengan alat modern yang menurutnya praktis, mauji semua yang serba instan, ” jelasnya.
Sementara itu, Ketua umum HMJ Jurnalistik, Gufran mengatakan bahwa film yang dibedah sangat menginspirasi kaum muda untuk membuat film dokumenter ataupun fiksi. Ia pun mempertanyakan mengapa film yang menceritakan tentang budaya Indonesia digarap oleh orang luar.
“ini sangat menginspirasi kaum muda untuk bisa membuat dokumenter atau fiksi, malukan masa film ini yang jelas-jelas bahas tentang suku Indonesia digarap oleh orang luar? Indonesia itu kaya akan budaya, lebih hebatnya lagi kalau anak muda bisa membuat film dokumenter lebih bagus lagi,” terangnya.
Penulis : Sulastri (semester V)
Editor : Rahmania
Editor : Rahmania