Gambang Jadi Menu Wajib Saat Lebaran di Desa Massila
alanbantik- Tape ketan hitam atau dalam bahasa Bugis dikenal dengan sebutan Gambang menjadi salah satu menu wajib disediakan saat Lebaran, terkhususnya di Desa Massila, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone.
Hal tersebut dituturkan oleh Cemmi salah seorang Ibu Rumah Tangga, ia mengungkapkan di kabupaten Bone khususnya di daerah Massila, gambang menjadi makanan yang wajib untuk disediakan karena merupakan makanan favorit semua orang.
“Disini semua rumah hampir buat semua (membuat gambang), karena memang kalau tidak ada itu tape (Gambang) rasanya tidak lengkap,” ungkap Cemmi pada Senin, 2 Mei 2022.
Ia kembali menuturkan kebanyakan setiap orang yang datang bertamu di hari lebaran, yang dicari adalah gambang bukan kue yang lain.
Gambang yang memiliki ciri khas bentuk bulat dengan warna hitam dengan sedikit keunguan membuat makanan ini sedikit berbeda, apalagi jika disandingkan dengan olahan masakan lebaran lainnya.
Dengan khas rasa manis serta tekstur lembek yang memiliki air, membuat kue ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup setelah mencicipi berbagai makanan berat di hari lebaran.
Berikut Cara Membuat Gambang
Cemmi turut memberitau cara dalam pembuatan Gambang.
Ia mengatakan untuk pembuatan gambang hanya memerlukan sedikit bahan yakni beras ketan hitam dan beras ketan putih satu banding dua, dengan cara beras ketan hitam dan ketan putih yang telah dicampur menjadi satu dicuci terlebih dahulu, lalu kemudian direndam beberapa jam.
“Gampang ji cuman perlu beras ketan hitam dan putih, satu liter hitam nah dua liter putih. Sudah itu rendam, kalau mau buat besok berarti dari malam harus diremdam biar menyatu itu warnanya,” kata Cemmi.
Langkah berikutnya dalam pembuatan tape ini adalah beras ketan dikukus hingga matang dan didiamkan sampai dingin, kemudian di taburi ragi yang menjadi kunci utama. Setelahnya beras ketan dibentuk bulat.
“Kalau sudah masak tunggu dingin, siram air panas sedikit juga, kasih mi ragi yang sudah di kasih halus baru aduk rata dan buat bulat-bulat,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan gambang yang sudah terbentuk disimpan pada wadah yang tertutup dan didiamkan beberapa malam. Tujuannya, agar tape atau gambang yang sudah jadi nantinya terasa lebih manis.
“Simpan di panci rapat, biasa dilapisi lagi kain diluar panci biar rapat sekali. Baru disimpan lah itu sekitar dua malam supaya betul-betul jadi itu tape, karna kalau cuman satu malam biasa itu rasanya hambar,” ungkapnya.
Selain itu, Cemmi turut memberikan tips dalam pemilihan bahan dasar tape yaitu ragi, karena tidak semua ragi bagus untuk digunakan.
“Tidak semua itu ragi bagus, banyak juga rasanya tidak enak dan bisa bikin mabok. Jadi saya biasa kalau baru pertama beli ragi di tempat baru ku coba dulu sedikit bagus atau tidak. Karna jangan sampai pas lebaran nah tidak enak dirasa,” Kata dia.
Cemmi di akhir wawancara mengatakan gambang saat ini bisa disandingkan dengan makanan lain.
“Itu tape banyak bisa di kasih sama makan ki, bisa cendol, es buah, kue pirez dan ada juga enak di kasih sama buras atau gogos. Jadi tidak salah memang kalau buat ki tape karna pasti banyak suka ki buat di kasih campur makanan lain,” tutupnya.
Penulis:
Nurhidaya (Reporter)
Editor:
Tim Redaksi