Sistem Perkuliahan Masih Daring, Dosen : Meningkatnya Beban Biaya Baru
alanbantik- Proses perkuliahan di masa pandemi Covid19 masih dilakukan secara daring. Ada berbagai dampak positif dan negatif yang muncul, beberapa tenaga pengajar mengeluhkan sistem pembelajaran daring ini, namun juga tak bisa dipungkiri sistem pembalajaran model baru ini membawa dampak positif untuk sebagian tenaga pengajar.
Salah satu diantaranya ialah Rahmawati Latief, dosen Jurusan Jurnalistik ini menyebut ada lima kendala yang dialami selama proses belajar-mengajar secara daring.
“Kendala pertama, persoalan jaringan atau infrastruktur komunikasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berbeda-beda. Ada daerah yang bagus dan ada daerah yang buruk koneksi internetnya. Kendala kedua, menyangkut soal pendanaan kuota bagi dosen Luar Biasa (LB) dan dosen kontrak yang tidak mendapatkan intensif dari pihak kampus. Kendala ketiga, mengenai proses pembelajaran mulai dari kurikulum dan metode pembelajaran yang harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi saat ini. Kendala keempat, adalah aspek kesehatan terganggu akibat radiasi smartphone yang digunakan secara berlebihan. Kendala terakhir, menyangkut beban biaya baru. Kendala ini ada dikarenakan alat komunikasi smartphone atau laptop rusak akibat penggunaan dari batas normal”. ujar Rahmawati Latief, kepada alanbantik, Rabu (21/10/2020).
Disisi lain, dampak positif dirasakan olehAndi Fauziah Astrid, Ia beranggapan bahwa dengan berjalannya kuliah daring dapat membantu mengatur waktu. Kadangkala mahasiswa yang jarang masuk kelas tatap muka kerap hadir saat kuliah daring.
“Secara pribadi, saya terbantu dengan penerapan kuliah daring ini. Lebih mudah mengatur waktu dengan mahasiswa. Biasa juga saya temukan mahasiswa yang malas masuk kelas tatap muka hadir mengikuti kuliah daring,” jelasnya lebih jauh.
Penulis : Muh. Ibrahim Rewa