Tiga Periode Jokowi, Jadi Grand Isu Aksi Demonstrasi Mahasiswa
alanbantik – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung melakukan aksi di depan Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jl Sultan Alauddin dengan membawa isu utama mengenai perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo yakni tiga periode.
Aksi demonstrasi itu juga membawa isu terkait kelangkaan bahan pokok, pemindahan ibu kota negara dan wacana penundaan Pemilu 2024.
Ketua Umum IMM Cabang Gowa, Annisa Fitri mengatakan, terdapat beberapa isu lanjutan terkait dari empat grand isu nasional.
“Turunan isunya terkait minyak goreng, turunkan ketua DPR RI, dan yang terakhir terkait IKN,” kata Annisa, saat diwawancarai tim alanbantik di lokasi demontrasi pada Senin, 11 April 2022.
Ia melanjutkan, mahasiswa harus lebih kritis meskipun Joko Widodo (Jokowi) sudah beberapa kali menyebut tidak akan lanjut tiga periode masa jabatan.
“Sudah berapa kali Jokowi mengatakan tidak akan lanjut 3 periode, bahkan saat menjabat sebagai gubernur dia tidak akan maju (menjadi) Presiden dan ujung-ujungnya tetap maju,” lanjutnya.
Annisa mengatakan, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung tidak akan berhenti sampai mendapat kejelasan.
“Kami tunggu sampai ada hitam diatas putih baru menyerah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cagora, Ardiyansah memberikan tanggapan tentang pernyataan Jokowi yang telah mengatakan tidak ada tiga periode.
Menurutnya, Presiden tidak punya hak tentang melanjutkan tiga periode atau tidak, tetapi hak tersebut berada di tangan MPR RI.
“Presiden tidak punya hak prioritas tentang melanjutkan tiga periode atau tidak, tapi hak prioritas adalah MPR sebagai penetap undang-undang,” ungkapnya, saat diwawancarai tim alanbantik di lokasi demonstrasi pada Senin, 11 April 2022.
Diketahui, total 350 mahasiswa dari aliansi Cipayung. 100 mahasiswa dari HMI Cagora, 50 mahasiswa dari IMM Cabang Gowa, dan 100 orang dari PMII Cabang Gowa. Selain itu, aksi demonstrasi tersebut berakhir ricuh, Polisi membubarkan aksi dengan tembakan gas air mata yang membuat para demonstran terpaksa mengakhiri aksinya.
Penulis:
Hasrini (Reporter)
Editor:
Tim Redaksi