Japelidi Luncurkan Penguat Literasi Digital Biar Anak Indonesia Timur Cakap Tangkal Hoax
alanbantik- Jaringan pegiat literasi digital (Japelidi) bekerja sama dengan pihak U.S Consulate General Surabaya belum lama ini meluncurkan program penguat literasi digital untuk pemuda di Indonesia Timur. Program tersebut diharapkan mendorong kecakapan literasi digital kaum muda Indonesia Timur.
“Program pertama Japelidi 2017 menyasar pada kelompok muda, jadi program kali ini juga merupakan salah satu wujud komitmen Japelidi untuk membangun literasi digital yang inklusif dan merata,” kata Koordinator Japelidi Nasional Novi Kurnia dalam siaran pers yang diterima alanbantik pada Senin, 4 Oktober 2021.
Penguatan literasi digital tersebut digelar secara online oleh 135 peserta kaum muda Indonesia Timur di beberapa Provinsi, yakni Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Kegiatan tersebut berlangsung selama 6 bulan, mulai dari 15 September 2021-28 Februari 2022 mendatang.
Literasi Digital Kaum Muda Rendah
Ketua Program Literasi untuk Indonesia Timur Ni Made Amanda, mengungkapkan, program penguatan literasi digital memang diperlukan mengingat riset-riset Japelidi sebelumnya tentang kompetensi literasi digital masyarakat Timur yang tergolong masih rendah.
“Kami berharap ini bisa menjadi program yang mampu meningkatkan literasi digital masyarakat Timur, serta kita juga bisa menemukan anak muda yang akan menjadi sosok perwakilan di wilayah Timur,” kata Amanda.
Amanda melanjutkan, program ini dapat membantu sejumlah stakeholder terkait untuk mengidentifikasi sejumlah hal yang diperlukan untuk mempercepat efisiensi program ini.
“Kami berharap anak muda di wilayah Timur mampu memberi tahu kepada kami, kekurangan yang mereka hadapi, mereka ingin mengetahui tentang apa saja dan juga menginginkan benefit apa saja,” ucapnya.
Sementara itu, pembicara dari perwakilan Kementerian KPPA, I Gusti Agung Putri Astrid Kartika mengaku mengapresiasi program ini karena kaum muda tak boleh terlupakan.
“Anak muda seringkali melihat keluar (budaya luar) dan cenderung ingin meniru budaya mereka sehingga mereka seringkali terjebak informasi palsu. Padahal Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dan justru itu yang harus digali untuk disebarluaskan,” kata Gusti.
Sementara Tenaga Ahli Menteri Kominfo Devie Rahmawati menyampaikan bahwa negara memang terus memacu peningkatan pemerataan infrastuktur digital berupa jalan tol sinyal, yang dipercepat 10 tahun dari tahun 2012 menjadi tahun 2022, sudah akan terwujud.
“Ketika (digital divide) selesai dengan pembangunan BTS, cyber optic, dan sebagainya. Maka tantangan berikutnya ialah (man-divide) dari aspek literasi digital,” kata Devie.
Program Japelidi disebutnya sangat baik untuk peningkatan kapasitas SDM di era digital. Japelidi juga di sebutnya telah banyak membantu pemerintah menyusun bukan hanya materi modul, tetapi juga aktif melakukan sosialiasi dan edukasi ke akar rumput.
“Membekali publik dengan materi-materi dasar literasi. Japelidi merupakan salah satu ekosistem yang paripurna dari kolaborasi dan kolabor-aksi seluruh elemen masyarakat dalam program literasi digital,” kata Devie.
Untuk diketahui, peningkatan kompetensi literasi digital ini mengacu pada sepuluh kompetensi literasi digital Japelidi, yang terbagi dalam empat kategori, keterampilan mengkonsumsi informasi secara fungsional, keterampilan mengkonsumsi kritis dan juga keterampilan prosuming dan keterampilan prosuming kritis.
Program kolaborasi Japelidi dan My America Surabaya ini melibatkan 46 anggota Japelidi dari 40 Perguruan Tinggi di Indonesia. Para pembicara memadai dihadirkan, yakni Angie Mizeur (Public Affairs Officer, U.S Consulate General Surabaya), Novi Kurnia (Kordinator Nasional Japelidi).
Selanjutnya I Gusti Agung Putri Astrid Kartika (Staf Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI), Devie Rahmawati (Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kominfo), Ni Made Ras Amanda G (Kordinator Program-Universitas Udayana Bali) dan Christian Natamado Simanullang (MyAmerica Surabaya).
Editor : Tim Redaksi